STIS Kebumen

Unggul dalam Ilmu Syariah, Berakhlak Mulia

STIS Kebumen hadir untuk melahirkan intelektual muslim yang menguasai ilmu syariah sekaligus mengamalkannya dalam kehidupan modern.

Pendaftaran Mahasiswa Baru

Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Kebumen

Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Kebumen berdiri sejak tanggal 17 Desember 2007 yang dikukuhkan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI Nomor : Dj.I/495/2007, tentang Ijin Penyelenggaraan Program Studi Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhsyiyah) dan Program studi Hukum Ekonomi Syari’ah (Mu’amalah) STIS Kebumen.

Berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, bahwa Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Kebumen serta Prodi Mu’amalah dan Prodi Ahwal Syakhsiyah telah mendapatkan status terakreditasi Baik.

Mengapa Memilih STIS Kebumen ?

Berikut mengapa STIS Kebumen menjadi pilihan utama kuliah anda :

Lokasi Strategis

Berada dikota dengan kemudahan akses transportasi

Biaya Terjangkau

Biaya kuliah minimalis yang dapat dicicil setiap bulannya

Fasilitas Memadai

Didukung dengan Fasilitas Masjid, Perpustakaan, kantin dan Sarana Lainnya

Dosen Profesional

Tenaga pengajar profesional alumni perguruan tinggi nasional

Menguasai Bahasa Arab

Wisudawan mampu menguasai bahasa arab pasif maupun aktif

Wusadawan Hafal Quran

Wisudawan akan dapat mudah menghafal quran dengan metode kampus kami

Program Studi

Saat ini kami memfokuskan dua program study yang dapat anda pilih yaitu :

Hukum Keluarga Islam

(Ahwal Syakhsyiyah )

Gelar Akademik : Sarjana Hukum (S.H.)

Profesi yang mungkin digeluti antara lain : Hakim, Pengacara Syari’ah, Penghulu, Panitera, Konsultan Hukum/Syari’ah, Ahli Hisab Rukyat.

Hukum Ekonomi Syari’ah

(Mu’amalah)

Gelar Akademik : Sarjana Hukum (S.H.)

Profesi yang mungkin digeluti antara lain : Hakim, Pengacara Syari’ah, Praktisi Perbankan Syari’ah,

Years of History

0 +

Awards

0 +

Alumni

0 k+

Our Student’s Story

"Metode fiqh al-waqi' (fiqh kontekstual) yang diajarkan di STIS Kebumen membuat saya mampu menyelesaikan kasus pernikahan beda kewarganegaraan di 5 negara Asia Tenggara."